Social Icons


twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Pages

Kamis, April 26

Mekanisme Pembuatan Tablet



TABLET
Tablet adalah sediaan padat yang mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatannya dapat digolongkan menjadi 2 yaitu tablet cetak dan tablet kempa. Tablet cetak dibuat dengan cara menekan serbuk lembab dengan tekanan rendah ke dalam cetakan, tablet kempa dibuat dengan cara memberikan tekanan tinggi pada serbuk atau granul menggunakan cetakan baja.


KELEBIHAN TABLET DAN KAPSUL DARI SEDIAAN CAIR
1.Sediaan tablet dan kapsul mengandung satuan unit dosis yang teliti
2.Sediaan tablet dan kapsul mudah dalam transportasi
3.Sediaan tablet dan kapsul lebih stabil daripada sediaan cair, karena cairan merupakan media yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme
4.Dalam sediaan tablet dapat dilakukan penyalutan sehingga rasa pahit dan rasa tidak enak lainnya bisa tertutupi.

KELEBIHAN TABLET SECARA UMUM
1.Memiliki satuan dosis yang teliti dan seragam, dengan keragaman kandungan paling kecil
2.Tablet merupakan sediaan oral paling ringan dan kompak
3.Biaya pembuatan tablet murah, dan bisa di sertakan identitas
4.Sediaan tablet mudah dalam proses ditribusi
5.Sediaan tablet lebih stabil daripada sediaan cair, karena cairan merupakan media yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme
6.Sediaan tablet dapat dilakukan modifikasi pelepasan zat aktif, seperti tablet lepas lambat, tablet lepas tunda.
7.Sediaan tablet sangat cocok untuk produksi skala besar

KETERBATASAN TABLET
1.Beberapa zat aktif sulit dikempa menjadi kompak dan padat karena sifatnya amorf
2.Beberapa zat aktif yang hidrofob sulit dibasahi, sehingga disolusi menediajadi lambat.
3.Zat aktif sukar diformulasi sebagai tablet yang memberikan ketersediaan hayati yang memadai
4.Beberapa zat aktif memberikan rasa yang tidak enak, pahit, bau, rusak oleh lingkungan asam.

KRITERIA SEDIAAN TABLET YANG BAIK
1.Stabil secara fisika dan kimia
2.Secara ekonomi dapat menghasilkan sediaan yang dapat menjamin mengandung obat dalam jumlah yang benar, mampu melepaskan zat aktif dengan cara yang dapat diramalkan, cukup kuat dan tahan terhadap benturan mekanis sewaktu pembuatan dan transportasi
3.Stabilitas, termasuk stabilitas bahan aktif, waktu hancur, kecepatan disolusi, jumlah bahan aktif terdisolusi.
4.Tablet berpenampilan menarik, sehingga meningkatkan ketertarikan pasien terhadap obat.
5.Manufakturtabilitas, rancangan formulasi memungkinkan untuk memproduksi bets obat secara efektif dan efisien, dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi.

STUDI PREFORMULASI
Tujuan Studi Preformulasi
Menghasilkan informasi yang berguna bagi formulator dalam pengembangan sediaan stabil dan beranfaat yang dapat diproduksi secara besar-besaran.

PARAMETER STUDI PREFORMULASI
1.Organoleptik

2.Kemurnian
Uji kemurnian diperlukan agar studi preformulasi dan keamanan serta uji klinis tidak membahayakan, ketidakmurnian dapat mempengaruhi stabilitas, contohnya kontaminasi metal beberapa bpj saja dapat merusak golongan senyawa tertentu. Ketidakmurnian yang kecil juga dapat berpengaruh besar terhadap penampilan bahan putih kotor dapat diputihkan, setelah rekristalisasi menjadi putih bersih.
Teknik untuk menentukan kemurnian adalah KLT dan HPLC.

3.Sifat fisiko mekanik
•Ukuran partikel,
ukuran partikel mempengaruhi kecepatan disolusi, menaikan keserbasamaan dalam tablet final, meningkatkan bioavalibilitas (ketersediaan hayati) suatu obat.
Contoh : makin luas ukuran partikel griseofulvin maka ketersediaan hayatinya akan meningkat. Kesetabilan obat. Semakin kesil ukuran partikel maka akan semakin terbuka terhadap seranganoksigen atmosfir, jadi semakin kecil ukuran partikel maka akan semakin tidak setabil suatu partikel obat.
•Luas permukaan serbuk
Semakin luas permukaan serbuk, maka makin banyak zat aktif akan diabsorpsi.

4.Parameter yang mempengaruhi absorpsi
•Koefisien partisi
Koefisien partisi adalah perbandingan obat yang tidak terion antara fase organik dan fase air pada kesetimbangan. Suatu obat harus mempunyai koefisien partisi yang tinggi untuk menembus membran biologis yang bersifat lemak.
•Derajat atau konstanta ionisasi
Derajat ionisasi menentukan absorsi obat melalui membran bersifat lemak. Makin kecil derajat ionisasi maka makin baik absorpsinya. Derajat ionisasi dipengaruhi oleh pH.

5.Disolusi
Laju disolusi bisa diartikan sebagai kecepatan melarutnya obat pada waktu tertenu, pada suhu dan waktu yang telah ditentukan.

Macam macam disolusi :

•Disolusi intrinsik
Didefinisikan sebagai suatu kecepatan disolusi zat aktif murni dibawah kondisi luas permukaan yang konstan. Kaplan & Wood menyarankan bahwa absorsi dengan kecepatan disolusi intrinsik <> 1 mg/menit/cm2 akan sangat mungkin bebas dari masalah kecepatan disolusi.

•Disolusi partikulat
Luas permukaan solida tidak dibuat konstan. Disolusi partikulat digunakan untuk mempelajari pengaruh ukuran partkel terhadap kecepatan disolusi.

6.Polimorfisme
Polimormisme bentuk metastabil kecepatan disolusinya lebih besar dari bentuk stabil, juga kelarutannya dan keseimbangannya sehingga ketersediaan hayati metastabil lebih besar dari bentuk stabil.

7.Stabilitas
MEKANISME UMUM PEMBUATAN TABLET

Berdasarkan prinsip pembuatannya, dapat dibedakan menjadi 3 metode pembuatan tablet, diantaranya adalah granulasi basah, granulasi kering dan cetak langsung.

1.Granulasi basah
Awalnya dicampurkan zat aktif, zat pengisi, larutan pengikat, jika perlu zat pewarna, kemudian diaduk sampai homogen. Kemudian diayak menggunakan ayakan mesh 6-12. Setelah didapat granul kemudian dikeringkan dilemari pengering dan granul diayak kembali dengan ukuran mesh 14-20 mesh. Kemudian granul ditambahkan zat penghancur atau lubrikan, setelah itu tambahkan zat pelicin dan granul siap dicetak dengan mesin tablet.

2.Granulasi kering (sluging)
Langkah pertama campurkan zat aktif, dengan eksipien sebagian zat pelincir. Kemudian cetak tablet menjadi tablet dalam ukuran besar dan kasar. Kemudian tablet dihancurkan kembali tambahkan desintegran dan lubrikan, kemudian cetak tablet dengan ukuran yang diinginkan.
3.Metode cetak langsung
PROSES GRANULASI
Makin besar tekanan punch atas akan semakin tipis tablet dan makin besar kekerasannya.

Granulasi adalah suatu proses peningkatan ukuran partikel obat agar dapat terikat bersama membentuk agregat yang permanen yang mempunyai daya alir seperti pasir.
Alasan obat harus digranulasi adalah serbuk obat tidak mempunyai daya alir dan daya ikat baik.
Metode granulasi yang dipakai di industri adalah agitasi, kompaksi, globulasi, dan ikatan panas.
Tujuan proses granulasi adalah sebagai berikut :
1.Meningkatkan daya alir serbuk obat (serbuk telah digumpalkan dan struktur partikel telah dimodivikasi)
2.Menjaga homogenitas campuran massa cetak selama kompresi agar dosis zat aktif obat sama
3.Menjamin agar aliran campuran dalam lubang cetak selalu seragam dan konstan, supaya keseragaman obat dalam tablet bisa tercapai
4.Mengatasi masalah debu selama fabrikasi
5.Mengubah sifat permukaan serbuk yang hidrofob menjadi hidrofil
6.Menambah sifat kohesi selama dan sesudah kompresi.
Kelebihan granulasi basah adalah sebagai berikut :
1.Kohesifitas dan kompresibilitas serbuk ditingkatkan dengan penambahan larutan pengikat, sehingga partikel melekat satu sama lain dan terbentuklah granul.
2.Zat aktif dalam dosis besar yang sukar di kompresi sebaiknya menggunakan metode granulasi basah.
3.Distribusi dan keseragaman obat dosis kecil lebih baik, zat pewarna dapat tercampur merata karena dengan adanya penambahan larutan pengikat.
4.Pemisahan campuran komponen selama proses produksi dapat dicegah dengan granulasi basah.
5.Kecepatan disolusi yang terhambat karena sifat zat yang hidrofob dengan proses GB sifat hidrofob zat dapat di ubah menjadi hidrofil, sehingga disolusinya akan meningkat.
6.Mengurangi kontaminasi debu selama proses fabrikasi.

Eksipien untuk granulasi basah
Eksipien untuk granulasi basah terdiridari pengisi larut air dan tidak larut air.
Pengisi larut air : laktosa, sukrosa, dekstrosa, manitol dan sorbitol.
Pengisi tidak larut air : kalsium fosfatdihidrat, dikalsiumfosfatdibasic, trikalsium fosfat, pati, kalsium karbonat, selulosa mikrokristal, pati yang dimodivikasi.
Pengikat
Pengikat untuk granulasi basah diantaranya adalah gelatin 10%, glukosa 50%, metil selulosa 2%, sorbitol 10% dalam air, gom arab 10%, mucilago amili 10%, PVP 10% dalam alkohol, PVP 10% dalam air.
Lubrikan
Mg stearat 0,5-2 %, asam stearat 1-3 %, talk 5-10 %, Na lauril sulfat 1-3 %
Desintegran
Amilum 5-10%, asam alginat 5-10%
Glidan
Pati 1-10%, talk 1-5%, Mg stearat 0,2-2%

Granulasi termoplastik
Granulasi termoplastik (peleburan) adalah proses granulasi yang dilakukan dengan penambahan pengikat padat pada temperatur kamar, melebur pada suhu relatif rendah (50–80 derajat celcius). Sesudah melebur pengikat berfungsi sebagai cairan pengikat.

PRINSIP GRANULASI KERING
Membentuk padatan terhadap suatu campuran serbuk dengan cara kompresi dan kemudian padatan dihaluskan untuk mendapatkan granul yang dikehendaki.
Tidak tahan panas dan tahan lembab, tidak mempunyai daya kompres dan ikat yang baik, sebaiknya dilakukan dengan granulasi kering.
Terdapat dua metode granulasi kering :
1. Slugging
Dengan mengkompresi serbuk pada mesin tablet kemudian bongkahan digiling menjadi granul.
2. Pelempengan
Dengan melewatkan serbuk ke dalam 2 rol yang berputar menggunakan mesin chilsonator atau hutt compactor.

EKSIPIEN FORMULASI TABLET
Kompesi tablet umumnya terdiridari bahan aktif dan eksipien. Eksipien ditambahkan dengan berbagai fungsi dan tujuan spesifik sebagai :
1.Pengisi
2.Pengikat
3.Penghancur (desintegran)
4.Pelincir (lubrikan)
5.Antilengket (anti adhesive)
6.Pelicin (glidan)
7.Adjuvan (zat warna, flavors, penutup rasa)

Pengikat
Tujuan penambahan pengikat untuk meningkatkan daya kohesifitas serbuk, sehingga jika dikompresi akan membentuk massa yang kohesif atau kompak sebagai tablet. Jenis pengikat terdiri dar dua macam yaitu golongan gula dan polimer.
Macam macam pengikat diantaranya adalah gom arab, tragacant, gula pasir, gelatin , glukosa, amilum, selulosa.

Desintegran
Terbagi menjadi dua yaitu desintegran intragranular dan ekstragranular. Desintegrasi akstragranular akan menyebabkan desintegrasi lebih cepat daripada yang intragranular.
1.Avicel
Avicel dapat berperan sebagai desintegran, pengikat, pengisi, dan glidan. Jika ingin menggunakan avicel untuk zat aktif yang peka terhadap lembab maka sebaiknya avicel dikeringkan terlebih dahulu sampai kadarnya kurang dari 2%.

1 komentar: